Remaining my best friend, Tanti Johana, Nana. Di akhir masanya, ia sempat menggagas sebuah acara cantik.
Lomba Cerpen Tempo Doeloe, yang diadakan oleh website Arsitektur Indis yang dikelolanya : http://www.arsitekturindis.com
Dia, menggagas acara ini sewaktu masih tergolek di rumah sakit, dalam proses kemoterapinya.
Tawanya, cerianya, menggelegar lewat telepon ketika dia meneleponku untuk mengabarkan, ada email yang dikirimnya untukku. Isinya tentang draft kondisi lomba yang akan diadakannya. Senangnya aku, dilibatkan walau sedikit, di project terakhirnya itu.
Tetapi, waktu berjalan. Dan Tuhan lebih menyayanginya. Nana harus pergi.
Tetapi , projecnya, harus tetap berjalan. Dan ketika Lukas, suaminya memintaku untuk menggantikan posisi Nana sebagai dewan juri di situ, antara ragu, merasa tak yakin, tapi akhirnya demi Nana, aku bersedia. Duduk di jajaran dewan juri, bersama Albertus Lukas, suami Nana, dosen. Mbak Zeventina, penulis Elle Elleanor. dan Kang Asep Kambali, pendiri Komunitas Historia Indonesia, KHI.
Total, 31 peserta menyerahkan hasil karyanya. Beragam macam cerpen dan tulisan yang ada di sana, membuat kami para juri sempat pusing memilih mana yang menjadi yang terbaik.
Akhirnya, setelah melalui diskusi maya, terpilihlah 3 orang pemenang, sebagai berikut :
~ Juara 1 dengan judul: Bercengkerama Senja di Stasiun Bantul (skor: 341)
Siska Yuniati ti dari Bantul-Yogyakarta
Cerpen ini mengisahkan tentang perjalanan sepasang suami istri berusia lanjut yang menanti
kedatangan seorang sahabat lamanya di Stasiun Bantul Jogjakarta. Cerpennya kental dengan
nuansa arsitektur, yang menyatu dengan indahnya di dalam kata-katanya.
~ Juara 2 dengan judul: Nuri dan Gulungan Naskah Kuno (skor: 340)
Lina Nurfalah dari Kebayoran Lama-Jakarta Selatan
Cerpen ini mengisahkan perjalanan seorang Nuri di pulau Penyengat, Riau, untuk keperluan
tugas akhirnya. Perjalanan itu membawanya menemukan naskah kuno yang magis. Kebudayaan
dan ceritanya berpadu kuat, diceritakan dengan indah.
~ Juara 3 dengan judul: Braga 2009 (skor: 337)
Haryanto dari Bandung
Cerpen ini menceritakan tentang perjalanan Pierce Van Bommel di kota Bandung, tepatnya di jalan
Braga, dalam mencari suatu tempat yang dulu pernah dikunjunginya. Cerpen ini menceritakan detail
arsitektural dengan indah, berpadu dengan ceritanya yang menarik.
Hadiah sudah dikirimkan, dan sudah diterima oleh para pemenang.
Ketiganya telah menulis cerita-cerita yang luar biasa. Semoga setelah ini, para pemenang dapat melaju terus menuliskan karyanya.
Selamat buat para pemenang!!
Dan buat Nana, my dear friend, telah kami selesaikan, apa yang telah kau gagas secara luar biasa, indah, dan nyata. Memang Nana, never be compared.
Miss you my dear friend..maafkan bila ada yang tersalahkan, tanpa sengaja.
Maafkan bila tak bisa cukup aku memberikan yang terbaik untukmu..
Semarang, med Feb 2010
Windy
For details please check : http://www.arsitekturindis.com/?cat=11
No comments
Post a Comment