Tujuan sudah ditetapkan. Sekarang mari kita preteli apa saja kebutuhannya.
Satu: TIKET
Kalau anda mau berhemat, nomor satu adalah melakukan hunting tiket dengan sebaik-baiknya. Cari di berbagai platform, lihat mana yang lagi promo, mana perbandingan yang terbaik. Pagi sore buka laptop buka hp cari di OTA (Online Travel Agent, buat yang belum tahu. Yaitu Traveloka, Agoda, Tiket dot com, Pegi-pegi dan sebangsanya). Juga mencari perbandingan dengan SkyScanner. Langsung cek di aplikasi seperti Air Asia.
Kegilaan saya mencari tiket ini berlangsung mulai dari sejak ditetapkan tujuan sampai pertengahan Februari 2019 kira-kira.
Langkah pertama yang saya lakukan adalah menyisir tanggal-tanggal yang memuat harga termurah, dan kira-kira OTA mana yang memberikan promo dan diskon termurah pula.
Harus ati-ati lan waspodo! Karena beda hari aja bisa jadi sudah beda pula harga yang muncul.
Kemudian satu tips lagi, pemilihan maskapai, pemilihan durasi transit, juga pemilihan bagasi, harus mempertimbangkan anggota trip kita juga. Kalau kondisi saya saat ini adalah berempat sudah dimasukkan adult semua, dalam arti anak-anak saya sudah tidak perlu dijaga dan dikejar-kejar karena berlari ke sana kemari. Tiap anak sudah bisa menyiapkan dan membawa kopernya masing-masing dan bertanggung jawab atas bawaannnya. Setiap dari kami adalah pejuang new experience, artinya kami siap membambung ria di airport atau di mana saja. Jadi concern utama nya adalah : Tiket dengan harga MURAH, maskapai yang kalo bisa nyaman, transit lama no problemo, keseluruhan wrapping trip aman dan bisa dinikmati oleh anak-anak.
Dari kira-kira sepuluh sampe empat belas hari, setelah menghabiskan berlembar-lembar kertas, berjam-jam di depan komputer, akhirnya tercipta sebuah kombinasi yang saya dapatkan dengan harga cukup optimal.
Tiket yang saya siapkan pada sekitar tanggal 20-an Februari plus beberapa hari sekitar itu adalah tiket untuk tanggal 4 Juli 2019 dengan departure dari Surabaya dengan tujuan Haneda, Tokyo, dengan waktu transit di KLIA selama 5,5 jam by Air Asia.
Dilanjut dengan tiket dengan tiket tanggal 11 Juli 2019 dari KIX (Kansai International Airport) dengan tujuan ICN (Incheon International Airport) menggunakan Peach Airlines.
Tiket pulang tanggal 15 Juli 2019 dari ICN dengan tujuan SUB, transit di KUL selama 1 hari, by Air Asia. Bonus jalan-jalan di Kuala Lumpur tentu saja.
Sekali hajar, 3 negara terlampaui.
Jangan lupa, tiket ini tercipta setelah menyusun itinerary kasar tentang perjalanan ini dengan tujuan yang ingin didatangi sudah disiapkan terlebih dahulu. Juga harus diingat bahwa dalam pengajuan Visa Jepang, itinerary yang masuk akal akan mendukung approval visa. Jadi jangan asal membuat itin tapi memang harus disesuaikan dengan alur perjalanan.
Dua : ITINERARY
Jadi rencana yang sudah disusun adalah, perjalanan dimulai dari Surabaya.
Transit di KLIA untuk pemanasan selama 5,5 jam.
Lanjut penerbangan ke Tokyo selama 7 jam dengan Air Asia, landed di Haneda jam 22.30 malam.
Saya sudah melakukan studi apakah bisa menginap di Haneda malam hari tanpa perlu booking hotel, dan apakah bagaimana cara berangkat dari Haneda ke hotel yang kami booking pada pagi harinya. Detailnya akan saya tulis di tulisan berikutnya, intinya saat itu saya yakin bahwa malam itu lebih baik dihabiskan di Haneda sambil eksploring bandara karena hanya sekali itu kami ada di situ.
Paginya, jatuh di hari Jumat.
Itinerary yang saya susun adalah berdasarkan potongan waktu sholat di setiap lokasi, dan juga tempat yang dikunjungi adalah lokasi yang berdekatan dengan masjid atau tempat sholat lainnya. Jadi perjalanan ke Tokyo harus tidak boleh melewatkan waktu Jumat'an dan waktu sholat lainnya.
Total dalam perjalanan ini kami mendapatkan 2x hari Jumat, satu di Tokyo dan satu lagi di Seoul. Sekaligus exploring budaya dan kegiatan sholat Jumat di negara berbeda, saya mengeksekusi itinerary dengan semaksimal mungkin.
Jarak lokasi yang akan dikunjungi satu dengan yang lain juga jadi pertimbangan apakah bisa dicapai dengan hemat atau harus ada cost tambahan. Perjalanan jadi masuk akal karena dalam satu kali tempuh satu area terlampaui, dan tentu saja harus sekaligus menghemat biaya. Juga dalam satu area yang didatangi hari itu harus ada tempat makan halal, atau bila tidak ada alternatif apa yang bisa dilakukan untuk menghemat biaya dan sekaligus menghemat waktu dan tetap halal. Emak banget saya ya. Begitulah.
Detail di tiap harinya akan saya jelaskan dalam tulisan-tulisan berikutnya ya.
Tiga : VISA
Mengurus Visa ke Jepang dan Korea, akhirnya menjadi mengurus visa terpisah, masing-masing sendiri. Tidak ada lagi visa Jepang yang bisa digunakan masuk ke Korea, sehingga harus di-apply dua-duanya.
Tulisan tentang mengurus Visa akan saya jelaskan dalam catatan terpisah, ya.
Cerita pengurusan Visa Jepang bisa dilihat di sini :
https://windlit.blogspot.com/2019/11/catatan-perjalanan-2019-pengajuan-visa.html
Kisah pengurusan Visa Korea bisa dilihat di sini :
https://windlit.blogspot.com/2020/04/catatan-perjalanan-2019-mengurus-visa.html
Empat : HOTEL
Ketika sudah menentukan tempat tujuan, maka pemilihan hotel harus dilakukan dengan cermat. Saya memilih untuk mengambil masing-masing satu hotel di satu kota utama, yaitu di Tokyo, Osaka, Seoul, dan Kuala Lumpur. Backpaker hotel atau hostel yang saya ambil. Dengan perbandingan menggunakan 3 OTA : Agoda, Traveloka, dan booking dot com. Kebanyakan saya ambil dari booking dot com berupa booking saja, terutama di awal sebelum apply visa. Karena yang dibutuhkan hanyalah dokumen booking confirmation, maka saya mengambil hotel yang masuk akal dengan itinerary, terutama untuk apply visa Jepang.
Selesai apply visa dan beres, saya review kembali hotel-hotel ini dan melakukan re-booking dan cancellation kira-kira di bulan April atau Mei 2019. Juni, semua sudah fix dan tidak diubah-ubah lagi karena sudah terlalu mepet.
Lima : TRANSPORTASI DALAM NEGERI
Hal yang perlu diperhatikan di Jepang adalah transportasinya yang cukup mahal. Maka harus pintar-pintar mengatur rute yang maksimal dan tentunya tidak mahal.
Setelah melakukan perbandingan, dibantu Fia, saya menentukan untuk menggunakan Tokyo Subway MetroPass 3 hari, dibantu dengan Pasmo Card untuk alternatif transportasi lainnya. Selama di Jepang, dua kartu sakti ini sangat membantu kami dan dengan mudah membuat kami berpindah ke lokasi satu dengan yang lain.
Di Osaka, saya memilih menggunakan Kansai Thru Pass, yang sangat membantu perjalanan juga. Masih menggunakan Pasmo Car juga untuk pengeluaran yang lain.
Di Seoul, saya menggunakan T-money, setiap anggota keluarga membawa masing-masing satu. Semua bertanggung jawab atas kartunya masing-masing, dan harus bisa menghitung kurang lebihnya.
Enam : MAKAN!!
Ini yang paling penting! Cari makanan halal susah katanya di Jepang dan Korea? Kata siapa, kami santai-santai aja. Kuncinya satu, yakin dan jangan malu bertanya.
Sebelum berangkat, penyusunan itinerary soal makanan ini saya dibantu Ica, dan kami menandai lokasi tempat makan yang halal dan alternatifnya. Ditambah dengan bersahabat baik dengan Lawson dan Sevel, kami aman-aman saja. InshaAlloh makanan halal mudah didapat.
Sudah, apa lagi ya? Kayaknya sudah semua. Detail akan saya bredeli dalam setiap topik dan hari berjalan, sudah siap kerangkanya tinggal nunggu mood yang baik buat nulis, hehehe.
Semoga bisa membantu tulisan ini, dan akan dilengkapi nanti bila ada yang ingat dan harus ditulis deh.
Sampai ketemu di tulisan berikutnya!!
#windyeffendy #love #life #family #japantrip #japan2019 #koreatrip #summer2019 #catatanperjalanan #tulisanhariini
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments
Post a Comment