Dua hari yang lalu, aku merasakan ada yang tidak beres dengan perut. Tanpa melilit yang berlebihan, tapi sungguh aku dibuat bolak-balik ke kamar mandi. Sampai hari ini, mulai dari pukul satu dini hari hingga menjelang tengah hari, aku sudah bolak-balik lima kali ke kamar mandi.
Mas Kurnia Wan yang sedang mengurus kiriman Kamatuna—The best rahang tuna bakar at the town—mengirimkan pesan: istirahat. Minum norit 6 biji. Makan yang bener, stop makan kacang. Kebetulan, kacang sudah habis, aku aman 🤣
Aku pun langsung ke kamar sambil mengajak Mocca. Kucing kecil cantik itu sempat protes tapi tak lama dia duduk diam menemaniku dan terlelap bersama.
Begitu membuka mata, ada pesan di whatsapp dari suami tercinta: kubuatkan salad di meja makan. Ah, langsung melek. Masih lemes sebenarnya, tapi aku tahu aku harus makan. Aku mengajak anak-anak gadisku makan bareng. Tak lama, lenyap sudah salad nikmat buatan suami tercinta. Potongan daging terakhir kuberikan pada gadis cilikku yang sedang berulang tahun.
Hati senang, perut enakan, tinggal pusing yang akan segera hilang dengan kerokan di lengan, hopefully.
Jadi, apa yang menyembuhkan? Semangkuk salad penuh cinta, plus perhatian serta dusel-duselan bersama suami dan anak-anak dan kucing-kucing, indeed.
#windyeffendy
#perlima
#jurnalagustus
#perlimamenulisday13
Tulisan ini telah tayang di FB:
https://www.facebook.com/windyrachmawati/posts/10222550351879803
No comments
Post a Comment