Ketika menyelesaikan Aroma Karsa, saya pun tercenung. Bagaimana Dee Lestari bisa merangkaikan puluhan ribu kata-kata menjadi satu kisah yang memukau, membuat saya penasaran, lagi. Rasa ingin tahu itu membuat saya menemukan satu buku yang berjudul Di Balik Tirai Aroma Karsa. Tanpa berpikir panjang, saya langsung membelinya.
Ternyata, buku ini benar-benar menjelaskan proses kreatif dan proses berpikir seorang Dewi Lestari dalam menulis Aroma Karsa. Keping-keping adegan yang disusunnya ternyata melalui perjalanan yang berliku. Bukan sekedar fiksi. Dee telah membuat pembacanya percaya bahwa yang ditulisnya adalah realita.
Buku ini menjelaskan setiap proses riset yang dilakukan Dee. Saat dia harus ke Bantar Gebang untuk membangun suasana kehidupan masa lalu Jati Wesi sebelum bertemu Raras. Saat dia harus belajar ke Singapura untuk tahu bagaimana cara pembuatan parfum. Saat dia harus bertemu juru kunci Gunung Lawu untuk mencari tahu lebih banyak tentang mitos-mitos di sana.
Salah satu bahasan yang menarik dalam buku ini adalah proses Dee melakukan konfirmasi kepada ahli sejarah atas cerita yang ditulisnya dengan satu tujuan: menemukan apakah cerita yang ditulisnya masuk akal. Para ahli sejarah memberikan komentar yang sama: bila tak tahu kisah itu adalah fiksi, mereka akan sangat percaya akan keberadaan Puspa Karsa.
Dalam buku Di Balik Aroma Karsa, Dee juga menceritakan bagaimana proses editingnya yang sangat panjang. Demi memberikan hasil yang terbaik. Juga, proses pembuatan cover termasuk desain grafis Aroma Karsa.Bukan sekali jadi. Segala filosofi di dalam cover itu pun dijelaskan dalam buku ini.
Hal menarik lainnya, Dee membuat tabel karakter tiap tokoh untuk menunjukkan kaitan dan alasan keberadaan mereka ada dalam kisah itu. Setiap karakter hadir untuk memperkuat cerita, bukan sekedar cameo. Setiap mereka memiliki porsi penting untuk menggerakkan cerita.
Buku ini sangat menarik dibaca karena ditulis dengan gaya Dee yang ringan, tetapi sangat berisi. Membaca buku ini membuat saya merasa ikut dalam seluruh proses penulisan. Tidak mudah menyelesaikan buku ini karena banyak catatan penting yang harus diletakkan. Pada akhirnya, buku ini pun menjadi salah satu kitab suci saya dalam menulis.[WE]
Bookpaper, soft cover
#review buku
#windyeffendy
#dibaliktiraiaromakarsa
No comments
Post a Comment