Salah satu kue hits pada zamannnya adalah kue-kue princes. Sama pakemnya seperti si kue Elsa, dengan berbagai macam bentukan model gaun atau replika.
Carving, atau pemahatan, berarti mengubah bentuk kue yang tadinya bulat menjadi satu bentuk tiga dimensi. Untuk dasar kue barbie atau princess ini biasanya base on kue bulat 20 cm atau 18 cm, tergantung harga dan kesepakatan dengan pemesan.
Tiga atau empat kue bulat disatukan dengan ganache—coklat batangan yang dilelehkan dengan campuran susu dalam komposisi 1:1 atau 1:2—atau selai, atau buttercream, ditumpuk menjadi satu ke atas. Dari atas ke bawah dibuat bentuk contong terbalik. Bagian atas lebih kecil dari bagian bawahnya. Trik membuat kue berbentuk rok ini adalah harus memperhatikan proporsinya. Sebesar apa rok ingin mengembang, atau sebanyak apa kue ingin disajikan kepada pemesan. Terlalu gembung roknya juga tidak akan cantik, terlalu kerempeng juga tidak menceritakan si putri yang berasal dari negeri dongeng.
Bagian kaki si boneka barbie ini biasanya aku bungkus dengan plastic wrap, untuk kemudian ditancapkan ke dalam kue yang telah dibentuk tadi. Ada yang membuatnya dengan memutus bagian kakinya dan menambahkan tusuk sate tebal sehingga akan lebih mudah menancapkan bonekanya. Sementara aku lebih suka memberikan boneka dalam bentuk utuh sehingga dia yang berulang tahun bisa memainkan bonekanya selepas kuenya habis dimakan.
Bagian setelah itu yang paling seru. Membuat gaunnya dengan suka ria! Aku suka menantang diriku untuk membuat aneka rupa gaun dengan—ehm, aneh—unik. Tanpa lepas dari koridor permintaan pemesan, aku menambahkan beberapa hal untuk membuat kuenya berbeda dari yang lain.
Yang paling suka adalah ketika harus membuat etnik barbie. Aku sempat belajar kepada salah satu suhu per-barbie-an, Teh Nicke, untuk membuat etnik barbie yang detail. Selanjutnya, dalam setiap pembuatan kue barbie, aku berusaha membuatnya lebih detail dengan penambahan ornamen atau asesoris.
Salah satu yang aku suka adalah dengan teknik painting. Kebanyakan barbie aku buat dengan menggunakan teknik painting untuk menambahkan shadow atau bayangan, kemudian memberikan detail motif. Seperti ketika aku membuat kue untuk sahabatku Lia Afif, dengan meniru persis salah satu gaun yang diproduksinya.
Tak jarang di beberapa pesanan, aku tidak perlu membuat gaunnya. Yang kulakukan adalah membuat cerita di dalam kue itu dengan memanfaatkan tokoh atau karakter yang digunakan. Seperti di kue mermaid, atau si barbie charm, atau Rapunzel cake ini.
Bermain-main dengan detail ini membuatku melatih kesabaran. Banyak helaan napas panjang yang kulakukan sepanjang pembuatan kue-kue yang rumit karena aku bukan orang yang sabar sebenarnya. Namun, target dan tujuan pembuatan kue, termasuk bagaimana hasil jadinya nanti, selalu membuatku bertahan. Task must be done. Apa pun yang terjadi.
#windyeffendy #thestoryofmycake #rumahkueica
No comments
Post a Comment