Dua hari ini, kasus Audrey banyak menyita perhatian.Saya dan suami sangat prihatin
akan hal ini, karena kami memiliki dua anak gadis yang sangat aktif.
Tadi malam, kami duduk di meja makan berempat untuk makan malam.
akan hal ini, karena kami memiliki dua anak gadis yang sangat aktif.
Tadi malam, kami duduk di meja makan berempat untuk makan malam.
Ritual wajib kami setiap hari, karena di meja makan inilah kami bisa berbincang banyak.
Soal apapun.
Soal apapun.
"Kalian tahu kasus Audrey?"
Kali ini suami saya bertanya kepada dua gadis kami.
"Oh iya tahu," jawab Ica. "Kasihan banget. Seumuran aku kan ya."
"Iya," kata Fia. "Itu ngawur, soal cowok aja kok sampe kaya gitu."
"Menurut kalian gimana itu?" tanya Papa menegaskan.
"Oh iya tahu," jawab Ica. "Kasihan banget. Seumuran aku kan ya."
"Iya," kata Fia. "Itu ngawur, soal cowok aja kok sampe kaya gitu."
"Menurut kalian gimana itu?" tanya Papa menegaskan.
Ica menjawab. "Ya yang melakukan juga ngawur. Itu kan mau memancing kakaknya kan ya,
akhirnya Audrey yang dipukuli. Lha kok gak langsung aja ke kakaknya," kata Ica. "Iya bener. Mereka ini tidak memahami nilai, tidak bisa menghargai temannya. Masalah yang menurut
mereka sangat penting, diselesaikan dengan cara yang salah," kata Papa.
akhirnya Audrey yang dipukuli. Lha kok gak langsung aja ke kakaknya," kata Ica. "Iya bener. Mereka ini tidak memahami nilai, tidak bisa menghargai temannya. Masalah yang menurut
mereka sangat penting, diselesaikan dengan cara yang salah," kata Papa.
"Iya, terus kok bisa mukulin anak orang kaya gitu. Mereka gak mikir apa, kalau mereka
dibegitukan gimana," kata Fia.
"Kok Audrey-nya diem aja sih?" tanya Ica.
dibegitukan gimana," kata Fia.
"Kok Audrey-nya diem aja sih?" tanya Ica.
"Ya takut kali, Dek," jawab Fia.
"Menurut kalian para pelakunya mesti dihukum atau gimana?" tanya saya.
"Ya iyalah. Mereka sudah ngawur, tidak melihat batas lagi. Gitu di kantor polisi masih bisa
snapgram..," jawab Ica.
Lalu kami banyak berbincang soal bagaimana menyikapi teman yang melakukan pembullyan. Di sekolah mereka berdua, Alhamdulillah tidak terjadi bullying. Tentu saja sewajarnya anak-anak mengejek temannya dengan kata-kata, tapi hanya sejauh itu.
Itupun papa mereka sudah mengatakan bahwa tidak semestinya perundungan atau bully
dilakukan dengan cara seperti apapun. Ini membuat anak yang menjadi korban akan tersakiti
sepanjang hidupnya karena bawah sadarnya akan merekam kejadian itu.
sepanjang hidupnya karena bawah sadarnya akan merekam kejadian itu.
Alhamdulillah, satu hal kami highlight.
Mereka tahu penyebabnya dan sudah menyatakan sikap mereka.
Mereka tahu penyebabnya dan sudah menyatakan sikap mereka.
Malam tadi, kami banyak ngobrol tentang nilai, tentang rasa, tentang bahagia. Dan kami bersyukur, anak-anak sejauh ini mampu meletakkan batasan dan norma dalam hidup mereka dengan sebaik-baiknya.
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#windyeffendy
#love
#life
#family
@institut.ibu.profesional
No comments
Post a Comment