Mencari Mata-Mata

Picture by Julian Panetta/Netflix

Menjadi perampok bank seperti di film-film terkadang terlihat menyenangkan. Adrenalinnya, kerumitannnya, dan tantangan yang tersembunyi di baliknya. Tayangan yang satu ini, The Mole, menjadikan "merampok bank" sebagai salah satu tantangan yang harus ditaklukkan pesertanya. 

The Mole, yang ditayangkan di Netflix, kini telah mencapai dua season. Sebuah acara reality show yang cukup mengasyikkan untuk ditonton, sekaligus bikin geregetan. Salah satu hal yang membedakan acara ini dari reality show semacamnya adalah adanya si "mole" alias mata-mata yang disusupkan oleh pembuat acara alias produser dan sutradaranya ke dalam jajaran pemain. 

Tugas utama para pemain adalah menemukan siapa mata-mata tersebut. Mereka hanya bisa menebak-nebak dari raut muka, tindakan, atau gestur para pemain lainnya sepanjang acara berlangsung.


Hadiah yang Diperebutkan

Seperti bisa ditebak, ada hadiah berupa uang tunai yang bisa diperebutkan oleh para pemain. Apalah artinya sebuah permainan tanpa hadiah yang besar. Dalam acara ini, hadiah uang terus bertambah ketika peserta berhasil menyelesaikan permainan. Dengan berbagai syarat yang harus dipenuhi, tentu saja. 

Si mata-mata, yang ada di dalam peserta, bertugas menyabotase semua langkah yang dilakukan pemain lainnya tanpa ketahuan. Sabotase itu bisa berbentuk memperlambat jalannya permainan, membuat jumlah uang berkurang, atau membuat pemain lain saling mencurigai tanpa perlu mencurigai dirinya. 

Hadiah uang yang ada membuat setiap orang berpikir dan mencari strategi yang paling tepat untuk dilakukan, sekaligus menebak siapakah mata-mata yang diselundupkan. Kecurigaan, kebencian, dan prasangka mewarnai seluruh episode acara ini. Di acara ini terlihat bagaimana seseorang akan mengambil keputusan yang didorong oleh keinginan yang serakah terhadap uang, atau karena loyalitas tinggi terhadap tim, atau bahkan dipicu oleh pemikiran strategis demi langkah selanjutnya.


Trik di Sana Sini

Strategi yang dilakukan oleh masing-masing pemain tentu saja berbeda-beda. Di pengambilan gambar terpisah, mereka diwawancarai secara individual untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan dan mengapa mereka melakukan hal itu—di setiap titik episode yang menentukan. 

Langkah yang mereka ambil bergantung pada dua hal: hadiah uang dan keselamatan diri untuk tidak dieliminasi. Si mata-mata tidak akan pernah dieliminasi dan tidak akan menang. Hanya para pesertalah yang punya kesempatan untuk menang dan mendapatkan hadiah uang dalam dollar Amerika yang menggiurkan. 

Ada kartu pengecualian yang dimunculkan di beberapa titik penting. Kartu ini muncul sebagai pilihan strategis yang bisa diambil peserta. Siapa pun yang memiliki kartu pengecualian, ia tak akan dielimininasi di momen penentuan berikutnya. Sangat menggoda, bukan? Namun, kartu ini memiliki harga. Bisa mengurangi nilai hadiah yang sudah ada, atau secara mental membuat peserta lain tidak mendapatkan fasilitas sementara si pengambil kartu pengecualian akan melenggang pergi, sendirian.


Friend or Foe

Menentukan siapa kawan siapa lawan sangatlah tipis batasnya. Permainan bisa berubah ketika salah satu pemain yang diincar peserta lain sebagai mata-mata ternyata dipulangkan. Berarti, bukan dia. Lalu siapa? Mereka pun kembali mencari dalam kegelapan. 

Tantangan yang dihadapi oleh para peserta ini berupa tantangan mental dan fisik. Dalam bentuk fisik, ada yang harus mencari kargo di dasar laut, ada yang harus menyeberangi gunung dengan tali, ada yang harus memanjat tebing atau pohon untuk menemukan barang yang dicari. 

Secara mental, satu sama lain saling mencurigai di tengah permainan karena mereka menemukan hal yang tak lazim dilakukan seperti berlama-lama mencari kunci, bersikap tak acuh dalam permainan tim, atau tiba-tiba ingin menyerah atau mengalah dalam tantangan yang dilakukan bersama. 

Pengambilan gambar untuk tayangan Netflix di season 1 dilakukan di Australia, sementara season 2 di Malaysia. Penonton disuguhi pemandangan alam yang memikat dan sekaligus menegangkan. Drama yang diciptakan di antara pemandangan dan ketegangan akan membuat para pemirsa gemas sekaligus terhibur.

Acara ini berangkat dari acara televisi serupa di Belgia, De Mol, yang tayang sejak 1998. Kemudian seri The Mole ini dibuat di Amerika sebanyak 5 season dan ditayangkan di ABC pada 2001. Netflix membuat ulang acara ini mulai 2022 untuk season 1, dan kini season 2 sudah ditayangkan. Selain itu, ada 17 negara yang telah membuat The Mole dengan versi masing-masing. Jangan-jangan, sebentar lagi The Mole Indonesia akan tayang? 


Mata-Mata Ada di Mana

Ada beberapa acara populer serupa yang memiliki sistem hampir sama dengan The Mole yang mengusung mode survival. Sebut saja Physical 100 atau Outlast yang juga ditayangkan di Netflix, Devil's Plan atau New World yang juga ada di Netflix, atau Amazing Race yang sangat terkenal dan sudah mencapai 37 season hingga kini. 

Physical 100 menunjukkan acara fisik yang sebenar-benarnya, yang diselipi beberapa permainan mental. Semuanya dilakukan di studio, berbeda dengan Outlast yang benar-benar dimainkan di alam terbuka seperti The Mole. Outlast juga membutuhkan kepercayaan anggota tim untuk bisa bertahan di dalam permainan. 

Devil's Plan, yang juga dilakukan di studio, memiliki permainan-permainan tak terduga yang memikat. Pemenangnya tak bisa ditebak karena setiap kali ada game changer yang mengubah arah permainan dan membuat salah satunya tereliminasi. Sementara New World terasa lebih artifisial, dibuat-buat, dan permainannya pun terasa mengada-ada. Baik Physical 100, Devil's Plan, dan New World, semuanya diproduksi oleh Korea Selatan yang terbukti piawai mengemas acara reality show yang menarik. Belum lagi bila bicara tentang Squid Game. Jangan salah, ada Squid Game-The Challenge yang dikemas dalam bentuk reality show, dengan peserta betulan—yang bukan aktor.

Amazing Race, yang diminati banyak orang di seluruh dunia, menjadi satu acara yang dinanti-nanti. Tantangan di setiap episodenya selalu ditunggu, belum lagi perjalanan ke setiap negara yang selalu sarat dengan budaya dan adat lokal yang menarik. 

Dari semuanya, tidak ada yang memiliki sisipan mata-mata seperti dalam The Mole. Itu yang membuat konsep The Mole menjadi menarik. Sebuah faktor pembeda yang menjadikan The Mole tidak seperti reality show lainnya. 

Namun, tentu saja ada hal-hal yang mengganjal di sana sini. Adegan konsolidasi atau percakapan para peserta tidak banyak ditayangkan. Kedekatan satu peserta dengan yang lain atau bentuk aliansi yang sudah terjadi seringnya diketahui penonton dari percakapan saat persiapan tantangan atau ketika akan terjadi eliminasi. Dalam The Mole, penonton sudah "tahu jadi" tanpa ikut bertumbuh dalam membangun chemistry antar pemain. 

Yang seru, penonton tetap tidak tahu siapakah si mata-mata hingga episode terakhir. Ikut menebak-nebak dalam ketidakpastian, ikut gemas dalam setiap keputusan, juga ikut sedih ketika ada yang harus meninggalkan permainan. Itulah memang yang dijual. Suka atau tidak suka, Anda yang memutuskan. Selamat menonton!


The Mole

Genre: Reality Show-Survival

Tayang di: Netflix

Season1: 

Episode :1 7 Oktober 2022

Final: 21 Oktober 2022

Season 2: 

Episode :1 28 Juni 2024

Final: 12 Juli 2024

Host: 

Season 1: Alex Wagner

Season 2: Ari Shaphiro



#windyeffendy #ulasanserialtv #ulasanacaratelevisi #themole #realityshow #survivalreality 








No comments